Kalau ditanya siapa sosok detektif swasta pertama di dunia, sebelum istilah ‘Private Investigator’ muncul, mungkin nama Eugène François Vidocq yang cocok menjadi jawabannya.
Walaupun sebagian orang lebih menyebut Allan Pinkerton, tapi karena timeline dan pekerjaan yang dilakukannya sama seperti yang dilakukan profesi detektif swasta era modern, Vidocq lebih cocok dibanding Pinkerton untuk predikat “the first private detective.’ Bahkan ia disebut sebagai detektif swasta selebriti pertama di dunia.
Menariknya, perjalanan hidupnya menjadi detektif swasta dilalui dengan penuh lika-liku, bahkan cenderung kelam. Bermula dari seorang kriminal yang dipenjara, menjadi informan, polisi, hingga akhirnya menjadi detektif swasta.
Dunia kriminal
Meskipun kemungkinan besar autobiografinya sebagian fiksi dan sebagian fakta, itu masih merupakan kisah petualangan yang menghibur. Mengutip Pursuit Magz, terlahir dalam keluarga besar dan kaya, ia beralih ke dunia kejahatan di masa mudanya, mencuri dan menjual piring perak orangtuanya ketika baru berusia 13 tahun, dan menghabiskan hasilnya dalam satu hari.
Baca Juga: Apakah Profesi Detektif Swasta di Indonesia Sudah Legal? Ini Dia Penjelasannya
Ayahnya menjebloskannya ke penjara untuk mengajarkannya pelajaran. Pada tahun 1791, Vidocq bergabung dengan tentara dan membangun reputasi sebagai ahli pedang.
Meskipun memiliki bakat, Vidocq muda tampaknya dipandu oleh naluri gelapnya. Dia adalah seorang pria yang suka berhubungan dengan wanita, sering kali berada dalam masalah karena duel, dan kemudian, karena desersi.
Setelah meninggalkan tentara, ia melakukan berbagai pencurian dan penipuan, menghabiskan waktu di dalam dan di luar penjara. Dia dihukum kerja paksa karena pemalsuan pada tahun 1796 tetapi berhasil melarikan diri pada tahun 1800.
Tobatnya Vidocq dari dunia kriminal dimulai beberapa tahun kemudian ketika ia menyaksikan eksekusi seorang kriminal di penjara. Hal ini sangat memengaruhi Vidocq, sehingga ia memutuskannya untuk pergi ke tempat baru dan mencoba hidup jujur sebagai pedagang.
Namun, ketika berbagai karakter dari masa lalunya muncul, memerasnya untuk uang, Vidocq menawarkan jasanya kepada polisi sebagai informan.
Informan, lalu polisi
Dengan berpindah sisi, Vidocq menemukan panggilannya untuk berbalik melawan kriminalitas. Polisi Paris pun melihat Vidocq sebagai agen yang sempurna: kecerdasan jalanan Vidocq, jaringan kriminalnya, dan bakat menyamar terbukti menjadi sumber daya berharga dalam memerangi kejahatan.
Otoritas setuju dengan skemanya untuk mendirikan unit penyamaran berpakaian biasa, Brigade de la Sûreté, yang diisi oleh mantan narapidana seperti dia yang dapat menyusup ke tempat perjudian, dan rumah bordil Paris abad ke-19 dan membawa kembali intel tentang dunia kriminal.
Baca Juga: “The Life of Private Investigator”, Refleksi Hidup Jubun Jalani Profesi Detektif Swasta di Indonesia
Vidocq telah menjadi ahli dalam kriminologi, sosok yang tekun dalam menulis data kriminal, dan ahli balistik. Dia adalah ahli menyamar — seringkali berpakaian sebagai pengemis dan membaur ke dunia bawah tanah Paris.
Vidocq mengorganisir kepolisian “berpakaian biasa” informal, yang kemudian diubah menjadi unit polisi keamanan begitu nilainya diakui oleh yang berwenang.
Ini diberi nama resmi Sȗreté Nationale oleh Napoleon Bonaparte, dan stafnya yang terdiri dari 28 mantan penjahat dan mantan narapidana mencakup seluruh kota Paris. Unit Vidocq mendapatkan hasil yang baik. Pada tahun 1820, mereka telah secara signifikan mengurangi kejahatan di Paris.
Mengkritik polisi dan menjadi detektif swasta
Setelah berselisih dengan polisi tentang metodenya yang tidak konvensional, Vidocq dituduh melakukan penipuan dan akhirnya mengundurkan diri. Memoarnya tahun 1828 membuatnya terkenal karena menulis kritikan terhadap metode polisi.
Pada tahun 1830-an, ia menciptakan Le Bureau des Renseignements (“Biro Informasi”), agen detektif swasta pertama di dunia. Ia lalu menempelkan tentang agensi ini di seluruh kota Paris dengan selebaran dan iklan surat kabar, mengkhususkan diri dalam kasus-kasus yang melibatkan pemalsuan, perampokan, dan penipuan keuangan, dan sebagainya.
Vidocq menyelidiki perselingkuhan dan mencari orang yang hilang. Ia juga menjadi perintis beberapa teknik kriminologi dasar, termasuk balistik, identifikasi saksi mata, pencatatan, analisis tempat kejadian kejahatan, dan pengumpulan intelijen menyamar.
Agensinya dituntut karena metode di luar hukum
Agensi detektif swasta Vidocq banyak diisi oleh mantan narapidana. Awalnya terbukti sangat sukses, namun para anak buah Vidocq menggunakan metode-metodenya yang di luar hukum yang membuatnya bermasalah dengan otoritas setempat.
Alhasil, Vidocq memiliki beberapa musuh orang-orang kuat dan berduit, yang akhirnya mengajukan tuntutan hukum terhadap bisnisnya.
Meskipun Vidocq berhasil mengajukan banding, reputasinya rusak dan tidka bisa diperbaikinu, hingga bisnisnya pun menderita. Vidocq akhirnya mundur dan lebih mengurusi kehidupan pribadinya menjelang akhir hayatnya.
Warisan Vidocq di dunia detektif swasta
Kehidupan luar biasa Vidocq membuka jalan bagi bisnis penyelidikan pribadi modern. Ketenarannya membantu membentuk mitologi detektif swasta modern dalam kehidupan nyata dan fiksi; detektif bayangan yang menggabungkan niat mulia dengan metode yang meragukan.
Banyak metode investigasi yang diperkenalkan oleh Vidocq masih berlaku saat ini. Dia merangkul teknik dan teknologi surveilans modern, sebagai cara untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan efektif.
Keinginan Vidocq untuk membantu orang-orang tak bersalah di Paris sambil memburu orang-orang bersalah mempertajam keterampilannya dan bertindak sebagai inspirasi untuk pekerjaan yang dilakukannya — sesuatu yang seharusnya menjadi inti setiap agensi penyelidikan pribadi yang didirikan sejak itu.
Kunjungi: Aman Sentosa Investigation Agency